I’m Moslems, You’re Christian, He’s Jewish, So What?

REPOST from CISC Website.

Oleh: Vannia N. F (@vanvanbepe)

Masalah Agama memang sangat sensitive di negeri ini. Ya bisa kita lihat dari kasus toleransi beragama akhir-akhir ini. Saya tidak memojokan salah satu agama karena dalam hal ini saya lebih suka menyebutnya, keyakinan. Pengertian agama sendiri sangat sakral dan saya tau agama memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung dari si penganut agama tersebut.

Keyakinan. Hal ini sangat menarik bagi saya seorang fan Chelsea FC. Kenapa?

Ini bermula saat salah satu pesepak bola berkeyakinan ‘muslim’ (sama seperti saya) Demba Ba, begitu dielu-elukan sebagian besar fans Chelsea yang berkeyakinan Muslim. Saya pun sangat senang dengan kehadiran Demba Ba. TAPI, beberapa fans Chelsea merusak kesenangan saya tersebut dengan ‘terlalu’ mengagungkan keyakinan yang dianut Demba Ba. Itu memancing komentar negative pada ‘muslim’ dari fans Chelsea yang tidak memiliki keyakinan seperti yang saya anut. Beberapa komentar yang menjatuhkan keyakinan yang saya anut tersebut jujur saja membuat saya sakit hati. Siapapun akan sakit hati kan saat keyakinan yang dianut dihujat?

Disitulah kedewasaan kita diuji. Untuk apa saling menghujat keyakinan disaat kita ada dalam satu wadah yang sama, ‘Fans Chelsea’.

Menjadi fans Chelsea sendiri adalah hak siapapun penikmat sepakbola. Debat, Kritik, Sharing pendapat, it’s okay.. tapi jika sudah membawa keyakinan, bukankah itu lebih baik jika tidak membawa nama ‘Fans Chelsea’ didalamnya?

Dan yang paling membuat saya miris adalah, hujatan Fans Chelsea kepada Benayoun yang berkebangsaan Israel dan berkeyakinan Yahudi. Saya pun benci dengan perilaku ‘sebagian besar orang Israel’, tapi itu pada konteks ‘Israel’ dalam ‘peperangan’ yang sedang terjadi. Apa Benayoun ikut dalam perang tersebut?

Adalah wajar jika kita mengkritik performa pemain. Misal, Pro-Kontra tentang penampilan Torres yang naik-turun.

Saya pun kadang kesal saat Benayoun diturunkan, karena penampilan dia lebih sering tidak maksimal. Bukan karena keyakinan yang dia anut.

Membenci Benayoun yang berkeyakinan Yahudi saat sang Pemilik yang membesarkan nama Chelsea pun berkeyakinan Yahudi. Isn’t it Ironic?

Saya sebagai seorang fan Chelsea, hanya ingin kita. Sebagai sesama ‘Fans Chelsea’, tidak memperdebatkan masalah keyakinan. Bayangkan saja, sampai ada yang bermusuhan karena masalah tersebut. Apa dengan kalian membela mati-matian keyakinan kalian pada ‘situasi sebagai fans sepakbola’ seperti ini mereka (para pemain Chelsea) akan tau dan membela kalian?

Toh, pada dasarnya setiap keyakinan mengajarkan kebaikan.

Jadi fans Chelsea untuk ‘menikmati’ sepakbolanya kan?

So, apapun keyakinan kalian, teruslah lakukan hal-hal yang baik dan jauhi yang dilarang dalam keyakinan yang kalian anut. But, Please, do not link it with football especially if you’re a Chelsea Fan.